Senin, 07 April 2014

Gerhana Matahari dalam Sejarah Beberapa bangsa

Dahulu kala, tepatnya pada tahun 2.800 Sm, China kuno sedang larut dalam irama terjadinya gerhana Matahari. Astrolog China menulis tentang gerhana yang terjadi 4000 tahun yang lalu. Sejarawan dan astronom percaya bahwa gerhana itu terjadi tepat pada tanggal 22 Oktober 2134 SM. Masyarakat China pada waktu itu percaya bahwa terjadinya gerhana Matahari disebabkan oleh adanya seekor naga yang sedang melahap Matahari. Menurut legenda, dua astrolog pada saat itu, Hsi dan Ho, dieksekusi mati karena gagal dalam memprediksikan waktu terjadinya gerhana ini.
Mitos Gerhana Matahari
Banyak juga peradaban kuno pada masa itu yang mempercayai bahwa terjadinya gerhana adalah karena setan memakan Matahari. Mereka berpikir bahwa cara terbaik untuk menyingkirkan setan tersebut dengan cara mengumpulkan banyak orang dan membuat suara sebanyak mungkin untuk menakut-nakuti setan itu agar dapat pergi. Setiap orang akan berteriak sekeras mungkin atau menabuh drum.
Pandangan Yunani Kuno
Orang Yunani Kuno percaya bahwa gerhana adalah pertanda buruk yang datang dari dewa yang sedang marah. Gerhana Matahari pada waktu itu bahkan dapat mengubah jalannnya sejarah manusia. Pada tahun 585 SM, tepat ketika terjadi gerhana, Lydians dan Media terlibat dalam pertempuran dalam apa yang sekarang disebut dengan Turki. Sejarawan Yunani, Herodotus mencatat bahwa puncak pertempuran, kegelapan jatuh di atas tanah. Rupanya. perang itu terjadi tepat ketika gerhana sedang dalam proses terjadinya. Para tentara mengambil ini sebagai pertanda bahwa mereka harus berhenti berperang dan langsung membuat damai satu sama lain.
Eropa tentang Gerhana
Bukti tertua yang berhasil diketahui tentang upaya manusia dalam memahami gerhana adalah Stonehenge di Salisbury Plain Inggris. Stonehenge diyakini telah digunakan untuk mengukur gerakan Matahari dan Bulan. Pengamatan ilmiah mengenai gerhana Matahari total dimulai tahun 1605 ketika astronom Johannes Kepler mencatat pengamatan ilmiah tentang gerhana Matahari total.  Satu abad kemudia, Edmun Halley menerbitkan laporannya tentang gerhana Matahari total.
Selama terjadinya gerhana pada tanggal 16 Agustus 1868, Sir Joseph Lockyer dari Inggris dan Monseieur Pierre Janssen dari Perancis menemukan tanda-tanda dari helium di korona Matahari. Helium menjadi unsur kimia pertama yang ditemukan diluar Bumi. Penamaan ini mengambil nama dari kata Yunani untuk matahari – Helios.
Pandangan Gerhana Modern
Pada tanggal 29 Mei 1919, sebuah gerhana Matahari total digunakan untuk membuktikan teori Albert Einstein tentang relativitas umum dengan memberikan bukti bahwa gravitasi memang dapat membelokkan cahaya. Sampai saat ini, astronom juga menggunaka gerhana Matahari total untuk memotret dan mempelajari komposisi korona Matahari. Gerhana Matahari juga dapat digunakan untuk menghitung dimensi Matahari secara tepat. Proses terjadinya gerhana Matahari total dalam pandangan Modern dapat dibaca selengkapnya pada tulisan tentang Proses Terjadinya Gerhana Matahari Total.
http://pustakafisika.wordpress.com/2013/01/18/seputar-mitos-tentang-gerhana-matahari/

0 komentar:

Posting Komentar