Rabu, 18 Juni 2014

Venus (Neraka Dewi Asmara)




Venus adalah planet kedua terdekat dari matahari dan terbesar keenam. Orbit Venus paling mendekati lingkaran jika dibandingkan dengan orbit planet-planet lainnya. Venus adalah objek paling cemerlang di langit setelah matahari dan bulan. Venus bukan merupakan tempat yang nyaman salah satu alasannya karena atmosfernya yang tidak bersahabat serta suhu permukaan yang cukup tinggi (464o C). Rotasi Venus sangat lamban  sehingga lebih lama dari revolusinya. Venus bergasing satu putaran sama dengan 243 hari Bumi sedangkan revolusinya selama 225 hari saja. Venus bergasing dari barat ke timur sehingga siang yang panjang di Venus di awali dari terbitnya matahari dari barat.
Sebutan Dewi Asmara
Bangsa Yunani kuno menyebutkan venus dengan Aphrodite, sedangkan bangsa Babilonia menamainya Ishtar, ia adalah dewi asmara dan kecantikan. Planet itu diberi nama demikian mungkin karena kecermelangan warnanya. Venus yang permukaannya terlihat kebiruan membuat mereka membari nama perempuan. Venus dikenal dengan dua nama , yaitu Eosphorus untuk pagi, dan Hesperus untuk bintang sore. Tetapi astronom yunani mengetahui bahwa keduanya tidak berbeda . masyarakat Jawa juga memberi nama, yaitu Lintang Panjer Rino (bintang pagi) dan Lintang Panjer Sore (bintang sore).
Permukaan Venus
Permukaan Venus sebagian besar terdiri dari tanah datar dengan sedikit relief. Beberapa berupa dataran luas akibat tekanan, seperti Atalanta Planitia, Guinevere Planitia, dan Lavinia Planitia. Juga dua tanah tinggi yang luas, seperti Ishtar Terra disebelah utara palnet (seukuran Australia) dan Aphrodite Terra di sepanjang ekuator (sebesar Amerika Latin). Di Ishtar terdapat Dataran Tinggi Lajshmi Planum yang membentuk celah panjang di Venus, celah itu merupakan hasil letusan gunung api raksasa Maxwell Montes.
Hamparan di Venus
Hamparan di Venus diperkirakan mempunyai usia yang sangat tua, 800 juta tahun. Perluasan datar itu akibat peristiwa vulkanik yang menyapu permukaan sehingga membentuk kawah yang luas. Gambar yang dikirimkan wahana Magellan menunjukan variasi perluasan yang penting dan unik, melebar seperti kue dadar raksasa akibat panas terik yang melelehkan batu dan menyebar sebagai lelehan lava. Beberapa diantaranya membentuk temeng temeng gunung api yang besar (sama dengan di Hawai atau gunung Olympus). Ini adalah karakteristik geologis yang diperkirakan hanya terdapat di Venus: struktur raksasa berbentuk cincin dengan panjang antara 100-300 km dan menjulang ratusan meter di atas permukaan.tempat lain yang memiliki struktur alam seperti ini adalah salah satu satelit alam Uranua, Miranda.
Atmosfer Venus
Penelitian dengan wahana ruang angkasa yang detail menunjukkan bahwa Venus berbeda secara radikal dengan Bumi. Tekanan atmosfer di permukaan Venus adalah 92 atmosfer (tekanan air laut sedalam 1 km). Komposisi atmosfernya juga didominasi karbon dioksida (CO2) 96,5% dan nitrogen (N2)  3,5%. Ditambah zat lain, seperti oksigen (O2), sulfur dioksida (SO2), argon (Ar), uap air (H2O), karbon monoksida (CO), helium (He), dan neon (Ne). Di ketinggian 60 km lapisan atmosfernya dipenuhi mendung asam sulfur dioksida yang bersifat korosit (menyebabkan karat). Mendung itu meneteskan rintik gerimis hujan asam. Namun, tidak pernah mencapai permukaan planet karena akan segera diuapkan oleh panas yang menyengat.
Transit Venus
Karena Venus berada diantara Bumi-Matahari, hal itu memungkinkan terjadinya transitn. Seperti yang terjadi pada 8 juni 2004, pukul 12.11 WIB. Venus melintas didepan wajah sang surya. Venus tampak seperti noktah hitam yang berjalan pelan di pinggiran Matahari. Venus terakhir kali melintas diepan matahari pada 6 desember 1982. Dewi cinta dan kecantikan bangsa Romawi Kuno ini  melintas lagi pada 6 juni 2012, kemudian tahun 2117 nanti. Peristiwa langka selama 6 jam itu menarik perhatian di seluruh dunia.
Kunjungan ke Venus
Mariner 2 pada tahun 1962 merupakan wahana ruang angkasa yang pertama kali berkunjung ke Venus. Menyusul kemudian Venera 7 milik Uni Soviet pada tahun 1970. Pioner Venus 1 dan 2 milik AS juga pergi ke Venus di tahun 1978. Venera 9 merupakan wahana pertama yang mengirimkan foto permukaan Venus. Terakhir wahana ruang angkasa Magellan, masih milik AS, yang diluncurkan tahun 1989membuat peta detail dari permukaan Venus dengan menggunakan radar.

Senin, 21 April 2014

Pengertian Alam Semesta, Galaksi, dan Tata Surya


      1.      Alam Semesta
Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini menolak keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.
Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.
Para penganut materalisme meyakini model alam semesta tak hingga sebagai dasar berpijak paham ateis mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes Fondamentaux de Philosophie, filosof materialis George Politzer mengatakan bahwa "alam semesta bukanlah sesuatu yang diciptakan" dan menambahkan: "Jika ia diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari ketiadaan".
Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta.

2.      Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.
Galaksi yang sering kita dengar adalah Bimasakti atau milky way. Kalau kita cermati agak aneh nama milky way tersebut karena dari benda angkasa luar diumpamakan dengan susu. Namun dari keanehan tersebut terdapat keunikan, yakni bintang bertebaran di langit pada malam hari seperti susu yang tercecer di langit. Galaksi kita berbentuk spiral, dapat kita samakan dengan lingkaran obat nyamuk jika dilihat dari atas dan seperti gasing bila dilihat dari samping. Galaksi kita tidak sebundar lingkaran namun berbentuk elips. Hal ini dibuktikan dengan ukannya yang memiliki panjang sekitar 100 tahun cahaya dan lebar 10 tahun cahaya dan tata surya kita berada 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Galaksi merupakan sekumpulan bintang, planet, gas, dan debu yang kesemuanya itu membentuk suatu komponen yang cukup besar sehingga dapat diamati dengan cukup mudah di tengah maha luasnya alam semesta. Galaksi terkecil mengandung beberapa juta bintang, sedangkan yang terbesar bisa jadi menampung sebanyak satu triliun bintang.
3.      Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari, Sembilan planet dan berbagai benda langit seperti satelit, komet, dan asteroid. Tata surya tak lebih hanyalah gugusan kecil dari benda-benda langit dan satu bintang. Tata surya adalah bagian kecil dari galaksi.
Kita kenal dengan sembilan planet mungkin ketika sekolah dasar, dari sebilan planet tersebut terbagi dua bagian yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang dekat dengan matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto –yang sekarang tereliminasi– termasuk planet luar.
Teori Terbentuknya Alam Semesta
1.      Teori Dentuman atau Teori Ledakan
Teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar yang terdapat di jagad raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti, massa tersebut akhirnya meledak dengan hebatnya. Massa yang meledak kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan. Setelah berjuta-juta tahun massa yang berserakan membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif lebih kecil dari massa semula. Kelompok-kelompok tersebut akhirnya menjadi galaksi yang bergerak menjauhi titik intinya. Teori ini didukung oleh adanya kenyataan bahwa galaksi-galaksi tersebut selalu bergerak menjauhi intinya.
2.      Teori Bing Bieng
Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Timbul dua gaya saling bertentangan yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terus-menerus.
3.      Teori Creatio Continua
Teori Creatio Continua dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehinggamengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini 90% materi alam semesta adalah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.
4.      Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang kompleks.
Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu.
http://nuryandi-cakrawalailmupengetahuan.blogspot.com/2012/07/pengertian-alam-semesta-galaksi-dan.html

Galaxy Andromeda Atau Messier 31

andromeda_galaxy

Galaxy Andromeda adalah galaksi besar terdekat dengan galaksi Bima Sakti kita (our Milkyway Galaxy), dan terletak 2,5 juta tahun cahaya dari matahari kita. Hal ini cukup dekat bagi teleskop untuk memata-matai rincian lengannya dikelilingi bintang-bintang baru dan tulang punggung biru samar bintang yang lebih tua. Juga terlihat dalam mosaik adalah galaksi satelit dua, yang dikenal sebagai M32, terletak hanya sedikit di atas Andromeda di kiri tengah, dan biru M110 fuzzy, terletak di bawah pusat lengan spiral besar. Satelit ini adalah yang terbesar dari beberapa gravitasi yang terikat galaxy Andromeda.

(The Andromeda Galaksi) Galaxy andromeda lebih besar dari galaksi Bima Sakti kita dan berisi bintang-bintang lebih banyak, tetapi Bima Sakti diperkirakan memiliki massa lebih besar mungkin karena proporsi yang lebih besar dari suatu zat misterius yang disebut materi gelap. Keduanya milik galaksi yang disebut Local Group, koleksi lebih dari 50 galaksi, yang sebagian besar sistem kurcaci kecil. Dalam pencarian dan memetakan seluruh langit, WISE akan menangkap seluruh Grup Lokal.

Galaksi Andromeda yang sangat besar, juga dikenal sebagai Messier 31 atau hanya M31, ditangkap sepenuhnya dalam gambar baru dari medan-Wide NASA Infrared Survei Explorer, atau WISE. mosaik ini meliputi area setara lebih dari 100 bulan purnama, atau lima derajat di langit. WISE menggunakan keempat detektor inframerah untuk menangkap foto ini (3,4 dan 4,6-mikron cahaya berwarna biru, 12-mikron cahaya hijau, dan 22-mikron cahaya merah). warna biru menyoroti bintang jatuh tempo, sedangkan debu digambarkan oleh warna kuning dan merah dipanaskan oleh bayi  bintang yang baru lahir serta bintang-bintang besar.

galaxy andromeda

Andromeda dan Bintang Masa Depan

Dua European Space Agency observatorium bersatu untuk menunjukkan Galaxy Andromeda dalam cahaya baru. Herschel melihat cincin pembentukan bintang, dalam hal ini kesan yang paling rinci Galaxy Andromeda yang pernah diambil pada panjang gelombang inframerah, dan XMM-Newton menunjukkan bintang yang tengah sekarat bersinar X-ray ke ruang angkasa.

ESA Herschel dan observatorium XMM-Newton ruang ditargetkan  untuk Galaxy Andromeda, galaksi spiral besar yang terdekat , seperti Galaksi Bima Sakti kita sendiri berisi beberapa ratus miliar bintang. Ini adalah gambar inframerah-jauh paling rinci dari Galaxy Andromeda yang pernah diambil dan jelas menunjukkan bahwa bintang-bintang lebih banyak dalam perjalanan mereka.

Dalam gambar ini, gambar inframerah Herschel tentang Andromeda Galaxy menunjukkan cincin debu yang trace reservoir gas dimana bintang-bintang baru terbentuk dan X-ray menunjukkan citra XMM-Newton bintang mendekati akhir hidupnya. Kedua gambar inframerah dan X-ray menyampaikan informasi yang mustahil untuk dikumpulkan dari bumi karena panjang gelombang yang diserap oleh atmosfer bumi.
http://galaxycluster.blogspot.com/2011/02/galaxy-andromeda-atau-messier-31.html

Galaksi Bima Sakti


 
Simulasi yang dilakukan ini ternyata mengungkap keberadaan bintang-bintang purba ditemukan di puing halo bintang sekeliling Bima Sakti, ternyata telah terkoyak dari galaksi yang lebih kecil akibat gaya gravitasi yang terbentuk saat terjadinya tabrakan galaksi.

Menurut prediksi kosmolog, alam semesta dini terdiri dari galaksi-galaksi kecil yang memiliki masa hidup pendek dan memimpin terjadinya kekerasan. Galaksi-galaksi ini kemudian bertabrakan satu sama lainnya meninggalkan puing-puing yang akhirnya menetap dan tampak seperti galaksi dalam hal ini Bima Sakti.

Hasil penelitian ini juga sekaligus menunjukkan kalau bintang-bintang purba di Bima Sakti sesungguhnya berasal dari galaksi lain dan bukannya bintang-bintang awal yang lahir di Bima Sakti saat ia mulai terbentuk 10 milyar tahun lalu.

Arkeologi Galaktik
Penelitian ini tak pelak membuat Andrew Cooper dari Universitas Durham beserta rekan-rekannya menjadi ahli arkeologi galaktik yang mencari situs dimana terdapat bintang purba untuk diteliti sehingga bisa mengungkap sejarah terbentuknya galaksi Bima Sakti. Dan yang pasti untuk mendapatkan situs bintang purba pun tak mudah, karena mereka tersebar di sekeliling galaksi, bukan terkumpul hanya di suatu tempat saja.

Simulasi yang dijalankan menunjukkan betapa berbedanya relik yang ada di Bima Sakti saat ini, seperti halnya bintang-bintang purba yang memiliki kaitan dengan sebuah kejadian di masa lalu. Nah, seperti halnya lapisan batuan purba yang mengungkap sejarah Bumi, halo bintang juga mempertahankan catatan berbagai kejadian dramatik pada satu periode di masa lalu Bima Sakti yang berakhir jauh sebelum Matahari lahir.

Simulasi yang dilakukan ini dimulai sesaat setelah Dentuman Besar, sekitar 13 milyar tahun lalu. Setelah itu digunakan hukum fisika yang berlaku umum untuk mensimulasi evolusi materi gelap dan bintang-bintang. Simulasi ini dilakukan dengan kondisi yang realistik serta mampu memperbesar dan memperlihatkan detil struktur halo bintang, termasuk di dalamnya “aliran” bintang. Aliran bintang disini merupakan bintang yang terlontar atau tertolak dari galaksi-galaksi kecil sebagai akibat gaya gravitasi materi gelap.

Hasil simulasi memperlihatkan, satu bintang dalam seratus bintang di Bima Sakti berasal dari halo bintang, yang lebih besar dari piringan spiral galaksi. Dan bintang-bintang tersebut usianya sudah hampir setua alam semesta.

Tak pelak, simulasi ini bisa dikatakan merupakan cetak biru dari pembentukan galaksi, yang memperlihatkan petunjuk penting dari sejarah kelam dan dramatik yang pernah ada di Bima Sakti.

Kapan Kemunculan Komet Halley? Sejarah & Fakta Komet Halley



komet Halley 150x150 Kapan Kemunculan Komet Halley? Sejarah & Fakta Komet HalleyMenggunakan Hukum Isaac Newton tentang gerak, astronom Edmond Halley membuat sebuah prediksi di tahun 1705.
Dia menyatakan bahwa komet yang muncul pada tahun 1531, 1607 dan 1682 akan muncul kembali pada tahun 1758.
Prediksinya terbukti benar. Meskipun dia tidak lagi hidup untuk melihat langsung, komet tersebut dinamakan Halley untuk menghormatinya.
Selama abad ke-20, komet Halley muncul pada tahun 1910 dan 1986.
Pada kemunculan tahun 1986, lima pesawat ruang angkasa dari Uni Soviet, Jepang, dan Masyarakat Eropa melakukan perjalanan mendekati komet Halley.
Komet Halley yang berukuran besar dengan orbit teratur membuatnya mudah dipahami dan diprediksi perilakunya. Namun, tidak semua komet memiliki karakteristik seperti Halley.
http://www.amazine.co/24042/kapan-kemunculan-komet-halley-sejarah-fakta-komet-halley/

Senin, 07 April 2014

Fakta Planet Mars

Kita semua tentunya tahu tentang planet yang satu ini. Ya. Planet Mars merupakan 1 diantara 9 planet yang beredar mengelilingi Matahari di sistem tata surya kita dan merupakan planet terjauh keempat dari Matahari. Berikut fakta menarik tentang planet Mars.
Mars adalah sebuah planet berkerikil yang dianggap sangat mirip dengan bumi. Seperti planet terestrial lainnya (Merkurius, Venus, dan Bumi) permukaannya telah diubah oleh vulkanisme, gerakan kerak, dan efek atmosfer seperti badai debu.
Mars memiliki es di kutub yang tumbuh dan surut dengan pergantian musim, wilayah tanah berlapis dekat kutub Mars menunjukkan bahwa iklim planet telah berubah lebih dari sekali, mungkin disebabkan oleh perubahan reguler di orbit planet.

Fakta fakta tentang Planet Mars

Mars tectonism, pembentukan dan perubahan kerak planet, berbeda dari Bumi. Dimana tektonik bumi melibatkan pergeseran geser lempengan yang menggiling terhadap satu sama lain atau tersebar terpisah di seafloors, tektonik Mars tampaknya vertikal, dengan mendorong lahar panas ke atas melalui kerak ke permukaan.
Secara berkala, badai debu besar menelan seluruh planet. Dampak dari badai yang dramatis, termasuk bukit-bukit pasir raksasa, coretan angin, dan angin-ukiran fitur.
Air di Mars?
Para ilmuwan percaya bahwa 3,5 miliar tahun lalu, Mars mengalami banjir terbesar yang diketahui di tata surya. Air ini bahkan mungkin telah dikumpulkan menjadi danau atau laut dangkal. Tapi di mana banjir kuno berasal, berapa lama lalu, dan kemana perginya air?
Saat ini, Mars terlalu dingin dan suasana yang terlalu tipis untuk memungkinkan air cair ada di permukaan lama. Ada air es dekat dengan permukaan dan lebih banyak air beku di es kutub, tetapi jumlah air yang dibutuhkan untuk mengukir saluran besar Mars dan dataran banjir tidak jelas di atau dekat-permukaan saat ini. Gambar dari pesawat luar angkasa Mars NASA global Surveyor menunjukkan bahwa cadangan tanah air dapat menembus permukaan sebagai mata air. Jawabannya mungkin terletak jauh di bawah tanah merah Mars.
Mengungkap kisah air di Mars adalah penting untuk membuka iklim masa lalu sejarah, yang akan membantu kita memahami evolusi dari semua planet, termasuk kita sendiri. Air juga diyakini bahan pusat untuk inisiasi kehidupan; bukti air masa lalu atau sekarang di Mars diperkirakan akan memegang petunjuk tentang kehidupan masa lalu atau sekarang di Mars, serta potensi kehidupan di tempat lain di alam semesta. Dan, sebelum manusia aman bisa pergi ke Mars, kita perlu tahu lebih banyak tentang lingkungan planet, termasuk ketersediaan sumber daya seperti air.
Gunung, Bulan, dan Lainnya.
Fakta fakta tentang Planet MarsMars memiliki beberapa karakteristik geologi yang luar biasa, termasuk gunung berapi terbesar di tata surya, Olympus Mons, gunung berapi di wilayah utara Tharsis yang begitu besar kebulatan mereka merusak planet, dan sebuah lembah raksasa keretakan khatulistiwa, Marineris Valles. Sistem ngarai membentang jarak setara dengan jarak dari New York ke Los Angeles, Arizona Grand Canyon dengan mudah bisa masuk ke salah satu sisi ngarai ini jurang besar.
Fakta fakta tentang Planet MarsMars juga memiliki dua bulan kecil, Phobos dan Deimos. Meskipun tidak ada yang tahu bagaimana mereka terbentuk, mereka mungkin asteroid dijerat oleh gravitasi Mars.
Para ilmuwan menemukan bukti baru bahwa ada aliran air asin di planet Mars. Penemuan ini membuka kemungkinan akan adanya mahkluk hidup yang mendiami planet merah tersebut.
Penemuan ini disampaikan oleh NASA, dilansir dari laman CNN, Kamis, 4 Agustus 2011. Alfred McEwen, ketua tim observasi Mars, mengatakan kamera HiRISE di satelit pemantau Mars milik NASA menemukan adanya aliran air pada cekungan yang muncul di musim semi.
McEwen mengatakan aliran air ini ditemukan di hemisfer selatan ekuator Mars, yang temperaturnya cocok untuk aliran air. Alirannya sangat kecil, seukuran jari manusia. Diperkirakan air ini adalah air asin, karena pada penelitian sebelumnya, wilayah ini dilapisi oleh zat garam. Ditemukan tujuh aliran air di Mars, diperkirakan masih terdapat sekitar 20-30 lagi yang belum ditemukan.
Penemuan ini menimbulkan berbagai spekulasi baru mengenai adanya mahkluk hidup di Mars. Ahli astrobiologi dari universitas London, Lewis Dartnell, mengatakan cairan itu penting bagi mahkluk hidup. Contohnya saja di bumi, air menjadi sumber penghidupan bagi banyak organisme.
Hal menarik lainnya tentang adanya kehidupan di Planet Mars
Yang ini banyak ditemui di google, Monumen Cydonia yang berbentuk seperti wajah dan pentagram, konon katanya ini dulu sebuah "kota"
Kalo yg ini diambil dari hasil pemotretan satelit yg mengorbit di atas MARS, sebuah objek seperti Tugu/monumen berbentuk persegi berdiri tegak
https://www.bersosial.com/topic/3065/fakta-planet-mars

Gerhana Matahari dalam Sejarah Beberapa bangsa

Dahulu kala, tepatnya pada tahun 2.800 Sm, China kuno sedang larut dalam irama terjadinya gerhana Matahari. Astrolog China menulis tentang gerhana yang terjadi 4000 tahun yang lalu. Sejarawan dan astronom percaya bahwa gerhana itu terjadi tepat pada tanggal 22 Oktober 2134 SM. Masyarakat China pada waktu itu percaya bahwa terjadinya gerhana Matahari disebabkan oleh adanya seekor naga yang sedang melahap Matahari. Menurut legenda, dua astrolog pada saat itu, Hsi dan Ho, dieksekusi mati karena gagal dalam memprediksikan waktu terjadinya gerhana ini.
Mitos Gerhana Matahari
Banyak juga peradaban kuno pada masa itu yang mempercayai bahwa terjadinya gerhana adalah karena setan memakan Matahari. Mereka berpikir bahwa cara terbaik untuk menyingkirkan setan tersebut dengan cara mengumpulkan banyak orang dan membuat suara sebanyak mungkin untuk menakut-nakuti setan itu agar dapat pergi. Setiap orang akan berteriak sekeras mungkin atau menabuh drum.
Pandangan Yunani Kuno
Orang Yunani Kuno percaya bahwa gerhana adalah pertanda buruk yang datang dari dewa yang sedang marah. Gerhana Matahari pada waktu itu bahkan dapat mengubah jalannnya sejarah manusia. Pada tahun 585 SM, tepat ketika terjadi gerhana, Lydians dan Media terlibat dalam pertempuran dalam apa yang sekarang disebut dengan Turki. Sejarawan Yunani, Herodotus mencatat bahwa puncak pertempuran, kegelapan jatuh di atas tanah. Rupanya. perang itu terjadi tepat ketika gerhana sedang dalam proses terjadinya. Para tentara mengambil ini sebagai pertanda bahwa mereka harus berhenti berperang dan langsung membuat damai satu sama lain.
Eropa tentang Gerhana
Bukti tertua yang berhasil diketahui tentang upaya manusia dalam memahami gerhana adalah Stonehenge di Salisbury Plain Inggris. Stonehenge diyakini telah digunakan untuk mengukur gerakan Matahari dan Bulan. Pengamatan ilmiah mengenai gerhana Matahari total dimulai tahun 1605 ketika astronom Johannes Kepler mencatat pengamatan ilmiah tentang gerhana Matahari total.  Satu abad kemudia, Edmun Halley menerbitkan laporannya tentang gerhana Matahari total.
Selama terjadinya gerhana pada tanggal 16 Agustus 1868, Sir Joseph Lockyer dari Inggris dan Monseieur Pierre Janssen dari Perancis menemukan tanda-tanda dari helium di korona Matahari. Helium menjadi unsur kimia pertama yang ditemukan diluar Bumi. Penamaan ini mengambil nama dari kata Yunani untuk matahari – Helios.
Pandangan Gerhana Modern
Pada tanggal 29 Mei 1919, sebuah gerhana Matahari total digunakan untuk membuktikan teori Albert Einstein tentang relativitas umum dengan memberikan bukti bahwa gravitasi memang dapat membelokkan cahaya. Sampai saat ini, astronom juga menggunaka gerhana Matahari total untuk memotret dan mempelajari komposisi korona Matahari. Gerhana Matahari juga dapat digunakan untuk menghitung dimensi Matahari secara tepat. Proses terjadinya gerhana Matahari total dalam pandangan Modern dapat dibaca selengkapnya pada tulisan tentang Proses Terjadinya Gerhana Matahari Total.
http://pustakafisika.wordpress.com/2013/01/18/seputar-mitos-tentang-gerhana-matahari/

Sejarah Astronomi




                              
Cahaya Dari Angkasa
Sejak  dulu kala, nenek moyang manusia dibuat kagum oleh bintang-bintang yang berkelip. Berbagai pertanyaan, seperti mengapa bintang bisa bercahaya, dan apakah bintang dapat memengaruhi nasib manusia, merasuki benak manusia ketika mereka memandang langit.
Takdir dari Angkasa
Kedip cahaya dari angkasa diterjemahkan sebagai kabar dari dewa akan datangnya sebuah takdir, kabar akan keberuntungan maupun nasib sial. Hadrnya komet, gerhana matahari, dan gerhana bulan dimaknai dengan berbagai tafsir akan datangnya suatu kejadian. Orang mesir kuno menggunakan Bintang Sirius di belahan langit timur sebagai tanda akan datangnya banjir di Sungai Nil. Masyarakat nusantara menggunakan rasi Waluku (Orion) yang membentuk rangkaian seperti bajak sawah tradisional sebagai pedoman dimulainya masa bercocok tanam. Sedangkan rasi Crux (Southern Cross), atau yang kita kenal sebagai Gubug Penceng, digunakan sebagai petunjuk navigasi dalam pelayaran.
Penanggalan 30 Hari Setiap Bulan
Penemuan kalender sudah sangat tua, ilmuan Mesopotamia pada zaman raja Babilonia Hammurabi (c. 1792-1750) telah membagi khatulistiwa menjadi 360 derajat. Pada zaman itu pula bangsa sumeria, Babilonia, dan Mesir kuno telah menentukan penanggalan 30 hari tiap bulan serta setahun terdiri atas 12 bulan. Tidak hanya disitu, mereka juga menetapkan sehari terbagi menjadi 24 jam, siang dan malam masing-masing 12 jam. Lebih jauh lagi, setiap jam terdiri atas 60 menit.
Babilonia Mendasari Ilmu Astronomi
Astronomi Babilonia merujuk ilmu perbintangan yang dikembangkan di Mesopotamia, daerah yang diapit Sungai Tigris dan Eufrat. Di Mesopotamia berkembang kerajaan kuno Sumeria, Akadia, Asyira, Babilonia, dan Kaldea (Babilonia Baru). Astronomi Babilonia mendasari banyak tradisi astronomi yang dikembangkan bangsa yunani (baik klasik maupun Helenistik), India Klasik, Sasanid (Persia), Bizantium, dan Eropa Barat. Dasar-dasar astronomi Barat di temukan di Mesopotamia, berupa papan tanah liat dengan huruf paku peninggalan Sumeria, sekitar 3500-3000 SM. Tulisan bangsa Sumeria disebut tulisan paku (cuneiform). Mereka menggunakan + 350 tanda gambar dan setiap gambar merupakan satu suku kata .